Soal Jodoh Jangan Mudah Baper
Kamis, 16 Juni 2016
Edit
Soal Jodoh Jangan Mudah Baper
.
.
Ini nasehat kepada anda yang sekarang saat menunggu masa kehalalan tiba. Teguran ini wabil khusus buat mereka yang dahulukan cinta di atas segalanya. Merekalah yang mudah baper alias sering membawa-bawa perasaannya, bukan salah, hanya berhati-hati saja.
.
Jangan karena merasa nggak ada 'chemistry' 'klik', 'setrum', kita langsung saja menolak si dia. Kalo ternyata agama dan akhlaknya tiada tandingnya, apa kita masih juga menolaknya? Rasul Saw sudah ingatkan kita untuk pilih utamakan agama dan atau akhlak di atas segalanya.
.
Bagi anda yang mudah baper dan pengikutnya, harap hati-hati jaga dan wujudkan rasa cinta. Boleh saja jatuh cinta saat tunggu sah di depan KUA, tapi jika anda muslim, ingat konsekuensinya. Konsekeunsi pertama dan utama, cinta itu harus dibatasi syariat sebagai pagarnya. Konsekuensi kedua, ada setan kan selalu menggoda yang bisa butakan mana nafsu mana cinta. Konsekuensi ketiga, jika anda sering bersua rupa atau suara, hati-hati saja, dosa bisa jadi biasa.
Pengalaman yang ada, mereka yang letakkan 'hati' sebelum masa halal tiba, akan sulit melepasnya. Alasannya masih sama, karena "aku sudah terlanjur cinta dia", atau "sudah ada chemistry di antara kita". Jika sudah begitu, tidak akan ada beda, antara mereka yang awam dengan yang sudah paham agama. Kenapa? Karena mereka dewakan rasa, agungkan cinta. Sementara agama? Ah entar aja katanya. Itulah saat dimana dosa akan jadi biasa. Nasehat saudara hanya jadi hiasan telinga.
Sahabatku yang sedang menunggu masa indah bersamanya, cinta bukan segalanya. Hanya karena pertimbangan cinta kita pilih dia, itu biasa. Pilih utamakan agama itu baru istimewa. Pilihlah karena agama, gunakan syariat selama berinteraksi dengannya, dan perasaan cinta bukan segalanya. [@lukyrouf]
.
.
Ini nasehat kepada anda yang sekarang saat menunggu masa kehalalan tiba. Teguran ini wabil khusus buat mereka yang dahulukan cinta di atas segalanya. Merekalah yang mudah baper alias sering membawa-bawa perasaannya, bukan salah, hanya berhati-hati saja.
.
Jangan karena merasa nggak ada 'chemistry' 'klik', 'setrum', kita langsung saja menolak si dia. Kalo ternyata agama dan akhlaknya tiada tandingnya, apa kita masih juga menolaknya? Rasul Saw sudah ingatkan kita untuk pilih utamakan agama dan atau akhlak di atas segalanya.
.
Bagi anda yang mudah baper dan pengikutnya, harap hati-hati jaga dan wujudkan rasa cinta. Boleh saja jatuh cinta saat tunggu sah di depan KUA, tapi jika anda muslim, ingat konsekuensinya. Konsekeunsi pertama dan utama, cinta itu harus dibatasi syariat sebagai pagarnya. Konsekuensi kedua, ada setan kan selalu menggoda yang bisa butakan mana nafsu mana cinta. Konsekuensi ketiga, jika anda sering bersua rupa atau suara, hati-hati saja, dosa bisa jadi biasa.
Pengalaman yang ada, mereka yang letakkan 'hati' sebelum masa halal tiba, akan sulit melepasnya. Alasannya masih sama, karena "aku sudah terlanjur cinta dia", atau "sudah ada chemistry di antara kita". Jika sudah begitu, tidak akan ada beda, antara mereka yang awam dengan yang sudah paham agama. Kenapa? Karena mereka dewakan rasa, agungkan cinta. Sementara agama? Ah entar aja katanya. Itulah saat dimana dosa akan jadi biasa. Nasehat saudara hanya jadi hiasan telinga.
Sahabatku yang sedang menunggu masa indah bersamanya, cinta bukan segalanya. Hanya karena pertimbangan cinta kita pilih dia, itu biasa. Pilih utamakan agama itu baru istimewa. Pilihlah karena agama, gunakan syariat selama berinteraksi dengannya, dan perasaan cinta bukan segalanya. [@lukyrouf]