Ancam Ekonom Senior Rizal Ramli, Nasdem Sedang Gali Lubang Kubur Sendiri?
Kamis, 13 September 2018
Edit
Akhwat Muslimah - Ancaman Partai Nasdem kepada ekonom senior DR Rizal Ramli bisa menjadi blunder elektoral untuk Nasdem.
“Nasdem semestinya tidak membuka ladang pertempuran yang tidak perlu mengingat ladang pertempuran utama adalah bagaimana lolos jerat parliamentary threashold,” kata Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya’roni kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/9).
Rizal diancam akan dilaporkan ke polisi jika tidak mencabut pernyataannya menyebut Presiden Jokowi tidak berani menegur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita karena takut kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Ancaman didahului oleh somasi terhadap Rizal.
Pernyataan itu disampaikan Rizal Ramli pada acara Indonesia Business Forum yang ditayangkan stasiun TV One pada Kamis (6/9) pekan lalu. Kritik Rizal disampaikan terkait impor ugal-ugalan yang dilakukan Kemendag terhadap sejumlah komoditas diantaranya garam, gula dan beras.
“Jika somasi dilayangkan bisa dipastikan Rizal Ramli akan melawan. Tipikal Rizal Ramli adalah petarung yang pantang mundur oleh gertakan siapapun. Bahkan Kabarnya 1.000 pengacara siap membela Rizal Ramli melawan Partai Nasdem,” kata Sya’roni.
Jika Somasi dilayangkan dan Rizal Ramli juga tidak tinggal diam, maka perkara ini akan berlanjut ke pengadilan. Jika sudah masuk ke pengadilan, sebut Sya’roni, akan terbuka seluruh konspirasi yang selama ini tertutup rapat.
Menteri Perdagangan adalah kader Partai Nasdem yang mau tidak mau akan dieskpos paling utama sebagai operator impor. Dan perlu diingat bahwa mayoritas rakyat yang terdiri dari petani, petambak garam dan yang lainnya adalah pihak yang dirugikan adanya kebijakan impor. Bukan tidak mungkin, masih kata Sya’roni, mereka akan menjadikan Partai Nasdem sebagai musuh bersama.
“Jika sudah distigmakan sebagai musuh rakyat, jangan berharap akan lolos ambang batas parlemen,” tegas dia.
Dia menyebut langkah yang diambil Nasdem kepada Rizal salah. Mestinya kalau Ketua Partai Nasdem Surya Paloh merasa tidak terlibat dalam impor, ia cukup menegur kadernya yang duduk sebagai Menteri Perdagangan.
“Gelombang impor yang dilakukan oleh pemerintah jelas menyengsarakan rakyat. Orang tahunya yang duduk sebagai Menteri Perdagangan adalah kader Nasdem, mau tidak mau nama parpol juga terkena dampaknya. Menteri Perdagangan itu idealnya meningkatkan ekspor, bukan menggenjot impor,” tukas Sya’roni.[rmol]
“Nasdem semestinya tidak membuka ladang pertempuran yang tidak perlu mengingat ladang pertempuran utama adalah bagaimana lolos jerat parliamentary threashold,” kata Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya’roni kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/9).
Rizal diancam akan dilaporkan ke polisi jika tidak mencabut pernyataannya menyebut Presiden Jokowi tidak berani menegur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita karena takut kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Ancaman didahului oleh somasi terhadap Rizal.
Pernyataan itu disampaikan Rizal Ramli pada acara Indonesia Business Forum yang ditayangkan stasiun TV One pada Kamis (6/9) pekan lalu. Kritik Rizal disampaikan terkait impor ugal-ugalan yang dilakukan Kemendag terhadap sejumlah komoditas diantaranya garam, gula dan beras.
“Jika somasi dilayangkan bisa dipastikan Rizal Ramli akan melawan. Tipikal Rizal Ramli adalah petarung yang pantang mundur oleh gertakan siapapun. Bahkan Kabarnya 1.000 pengacara siap membela Rizal Ramli melawan Partai Nasdem,” kata Sya’roni.
Jika Somasi dilayangkan dan Rizal Ramli juga tidak tinggal diam, maka perkara ini akan berlanjut ke pengadilan. Jika sudah masuk ke pengadilan, sebut Sya’roni, akan terbuka seluruh konspirasi yang selama ini tertutup rapat.
Menteri Perdagangan adalah kader Partai Nasdem yang mau tidak mau akan dieskpos paling utama sebagai operator impor. Dan perlu diingat bahwa mayoritas rakyat yang terdiri dari petani, petambak garam dan yang lainnya adalah pihak yang dirugikan adanya kebijakan impor. Bukan tidak mungkin, masih kata Sya’roni, mereka akan menjadikan Partai Nasdem sebagai musuh bersama.
“Jika sudah distigmakan sebagai musuh rakyat, jangan berharap akan lolos ambang batas parlemen,” tegas dia.
Dia menyebut langkah yang diambil Nasdem kepada Rizal salah. Mestinya kalau Ketua Partai Nasdem Surya Paloh merasa tidak terlibat dalam impor, ia cukup menegur kadernya yang duduk sebagai Menteri Perdagangan.
“Gelombang impor yang dilakukan oleh pemerintah jelas menyengsarakan rakyat. Orang tahunya yang duduk sebagai Menteri Perdagangan adalah kader Nasdem, mau tidak mau nama parpol juga terkena dampaknya. Menteri Perdagangan itu idealnya meningkatkan ekspor, bukan menggenjot impor,” tukas Sya’roni.[rmol]