Sebuah Kisah: "Sahabatku Menikah dengan Pria yang Pernah Memperkosaku"
Sabtu, 12 Desember 2015
Edit
"Sahabatku menikah dengan pria yang memperkosa aku hingga hidupku hancur", kata korban yang sebenarnya akan menjadi pengiring pengantin pada pernikahan sahabatnya yang bernama April.
Pengantin pria bernama Daniel Howard, 29, memperkosa korban pada Februari tahun lalu di rumahnya di Darlington, County Durham.
Korban mengatakan malam itu Howard keluar dari kamar tempat dia tidur bersama April dan menuju kamarnya untuk memperkosanya. Korban menginap di rumah Howard karena diajak April.
Korban yang ketakutan adalah seorang wanita profesional berusia 26 tahun. Dia mencoba menelepon pacarnya setelah kejadian itu pada pagi harinya, tapi teleponnya tidak aktif.
Korban kemudian pergi ke rumah sakit terdekat sendirian. Melihat keadaan korban, perawat langsung menghubungi polisi.
Korban akhirnya bisa menghubungi pacarnya yang sangat syok saat mendengar kejadian memilukan yang dialaminya.
Merasa tidak mampu menghadapi kenyataan tersebut, pacar korban memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
"Dia merasa ikut bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi kepadaku. Dia memang mematikan ponselnya malam itu. Dia tidak pernah bisa memaafkan dirinya. Dia selalu khawatir setiap aku pergi ke suatu tempat. Semua ini menjadi beban bagi kami," kata korban dalam persidangan.
Howard membantah semua tuduhan saat menjalani sidang di pengadilan tinggi Teeside, Inggris.
Howard mengarang cerita yang menurut pengadilan menggelikan, tidak punya perasaan dan menghina. Dia menyangkal bagaimana spermanya bisa menempel di celana dalam korban.
Dalam pengakuannya, Howard mengklaim korban menemukan alat bantu seks yang ia gunakan seminggu sebelumnya, yang tersembunyi di laci kamar tempat korban tidur.
Howard kemudian menuduh korban sengaja menggunakan itu agar dipakai sebagai bukti dan korban memang cemburu atas pernikahannya.
Namun pengakuan mengada-ada Howard ditolak oleh juri di pengadilan tinggi Teesside, yang hanya butuh waktu 90 menit untuk menghukumnya.
Akibat perbuatannya Howard dijatuhi hukuman penjara selama tujuh tahun oleh pengadilan tinggi Teeside, Inggris.
Sementara itu April memilih menyangkal semua tuduhan kepada Howard dan tetap menggelar pernikahan yang dilakukan tiga minggu sebelum suaminya itu disidang.
"Aku benar-benar marah dan sedih persahabatanku dengan April hancur. Dia adalah sahabatku di kampus. Aku benar-benar tidak menyangka dia tidak percaya kepadaku. Aku tidak percaya April menjadi saksi untuk melawanku," kata korban.
(Sumber: Mirror.co.uk/dream)
Silakan Copy Artikel yang ada di sini, tapi cantumkan sumbernya http://akhwatmuslimahindonesia.blogspot.com/