Ketika Seorang Wanita Lemah dan Malas, Tahukah? Itu Adalah Penyakit
Rabu, 16 Desember 2015
Edit
Kelemahan dan kemalasan akan melahirkan penguluran dan perasaan berat untuk melaksanakan berbagai kewajiban dan amal, serta cenderung mengajak kepada kemandekan dan berlepas diri dari tanggung jawab. Bahaya keduanya bagi seorang Muslim sangat besar, karena itulah Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam memperbanyak perlindungan kepada Allah ‘azza wa jalla dari keduanya. Do’a beliau:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْرِ وَالكَسَلِ، وَالبُخْلِ وَالجُبْنِ ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari kekikiran dan ketakutan, dari terbelit hutang dan dikuasai oleh orang.”[1]
Kelemahan dan kemalasan adalah dua penyakit yang sangat berbahaya yang mengakibatkan lenyapnya kemauan yang kuat dan harapan yang besar.
Cita-cita yang tinggi tidaklah melemah dan umat manusia tidaklah tertinggal jauh di belakang melainkan ketertinggalan dalam melaksanakan berbagai kewajiban dan kemalasan dari menunaikan tanggung jawab yang dibebankan atas mereka.
Maka sangatlah jelas bahwa keduanya termasuk penyakit yang sangat berbahaya dan beresiko tinggi bagi diri pribadi dan masyarakat luas.
Benarlah kata seorang penyair:
Aku tidak melihat suatu cacat
pada cacat-cacat manusia
Seperti kekurangan yang ada
pada diri orang-orang yang
berusaha menjadi sempurna
CARA PENANGGULANGANNYA
Ketahuilah wahai saudariku Muslimah, sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit melainkan Dia ‘azza wa jalla turunkan penawarnya, yang diketahui siapa yang mengetahuinya dan tidak diketahui siapa yang tidak mengetahuinya, kecuali kematian.
Adapun penawar dari kelemahan dan kemalasan hanyalah dengan meminta pertolongan Allah, berdzikir dan berdo’a dengan do’a yang bersumber dari Al Quran dan As Sunnah, sebagaimana dilakukan oleh Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam ketika berlindung kepada Allah dari kelemahan dan kemalasan. [2]
Maka perbanyaklah meminta perlindungan kepada Allah dari kedua penyakit ini. Minta pula pertolongan kepada-Nya untuk melewati keduanya dengan cita-cita mulia, kepercayaan diri yang tinggi, kesungguhan dan kerja keras, serta keteguhan dan kesabaran, sebagaimana firman Allah Ta’ālā :
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut: 69)
***
Diketik ulang dari buku “Manajemen Waktu untuk Wanita” karya Abu Al-Hasan bin Muhammad Al-Faqih
____
[1] HR. Al-Bukhari: 11/173; dari Anas.
[2] Seperti hadits Anas sebelumnya. [Muslimahzone]