Lainnya

Dianggap Dalang Penolakan UAS, Yaqut Cholil Dilarang Injakkan Kaki di Pekanbaru

Dianggap Dalang Penolakan UAS, Yaqut Cholil Dilarang Injakkan Kaki di Pekanbaru

Akhwat Muslimah - Sejumlah organisasi masyarakat di Riau, menolak kedatangan Ketua GP Umum Ansor Yaqut Cholil ke bumi lancang kuning. Penolakan tersebut dipicu dugaan persekusi terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) di beberapa kota di Pulau Jawa.


Penolakan Yaqut Cholil tersebut ditunjukkan dengan memasang spanduk bertuliskan ‘Tolak Yaqut Aktor Persekusi Ulama, Jangan Pijakkan Kakimu di Bumi Melayu’. Kemudian terdapat foto Yaqut dengan tulisan ‘Yaqud Cholil Qoumas Ditolak’.

Spanduk itu tampak terpasang di pagar Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau. Sudah beberapa hari spanduk itu terpasang di sana. Rencananya, Yaqut akan menghadiri acara Kirab Satu Negeri Zikir Satu Bangsa. Acara itu akan digelar di Kabupaten Siak, Riau, pada Sabtu (22/9) nanti.

Selain pemasangan spanduk, penolakan juga dilakukan secara langsung oleh berbagai ormas. Mereka mendatangi kantor LAMR, Rabu (19/9). Di sini, mereka meneriaki Ketua GP Ansor Riau Purwaji yang datang ke kantor adat tertinggi di Riau pada Rabu sore. “Usir Purwaji,” teriak massa.

Menanggapi kejadian ini, anggota Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri Niaga Budi Febriadi mengatakan, tujuan kedatangan Ketua GP Ansor Riau ke LAMR untuk menyampaikan maksud mereka hendak mengadakan acara kirab tersebut. Sebab, acara itu telah ditolak dimana-mana.

“Tadi datuk menyampaikan kepada GP Ansor Riau bahwa GP Ansor juga harus introspeksi diri ke dalam. Karena penolakan Ketua GP Umum Ansor ini terjadi disebabkan preseden yang didahului GP Ansor di pulau Jawa yang melakukan penolakan terhadap UAS dengan tuduhan bahwa UAS makar dan HTI,” kata dia.

Hal itu tentunya menyakiti perasaan umat Islam. Sebab UAS saat ini merupakan tuan guru besar dan diakui oleh semua kerajaan Melayu di Asia Tenggara. “Jadi wajar saja ketika umat bergerak dan bereaksi kepada GP Ansor. Karena GP Ansor lah terlebih dahulu yang melakukan,” ujarnya.

Budi berharap, dengan adanya insiden penolakan tersebut maka GP Ansor dapat memberikan penjelasan kepada anggotanya sendiri. “Kalau sudah setia negara itu sudah selesai. Tidak ada lagi tuduhan makar dan sebagainya yang disampaikan kepada UAS,” tegasnya.

Dalam pertemuan itu juga, Ketua GP Ansor Riau meminta agar LAMR dapat memfasilitasi pertemuan mereka dengan Ustad Somad. ” Ya itu nantilah akan kita bicarakan dulu dengan para datuk-datuk disini,” bebernya.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Riau Purwaji menyatakan, bahwa pihaknya sejak awal sudah menginisiasi adanya proses mediasi atau tabayyun atas kejadian perkusi UAS di pulau Jawa. Purwaji menyebut ada kesalahpahaman dalam hal ini.

“Ada kesalahpahaman anak GP Ansor mungkin menerima informasi salah, sehingga kemudian menyampaikan kritik-kritik kepada polisi untuk melakukan pengawasan dan sebagainya (terhadap kegiatan dakwah UAS). Karena itu salah satu cara untuk klarifikasi persoalan itu harus bertemu,” kata Purwaji yang mengenakan baju batik.

Dia percaya ketika bertemu umat muslim dengan umat muslim adanya tabayyun, maka semua persoalan akan selesai. Makanya, Purwaji di hadapan Ketua DPH LAMR Riau Datuk Seri Syahril Abu Bakar, dan datuk-datuk LAMR lainnya, memohon bantuan LAMR untuk memfasilitasi Ketua Umum GP Ansor bisa bertemu langsung dengan UAS untuk mempererat silaturahmi. “Kami (GP Ansor) yang akan sowan ke Ustad Abdul Somad,” pungkasnya. [jawapos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel