Lainnya

Tak Perlu Cemburu Dengan Rezeki Orang Lain



Tak perlulah cemburu atau iri pada rezeki orang karena rezeki kita masing-masing sudah dibagi dengan begitu adilnya oleh Allah. . . .

Allah Ta'ala berfirman: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. ” (QS. Az-Zukhruf: 32) . . .

Allah membagi rezeki itu begitu adil. Kenapa kita mesti cemburu pada rezeki orang lain? . . .

Imam Ghazali rahimahullah menyebutkan fawaid dari nasihat Hatim Al-Asham:
Aku melihat manusia saling mencela dan saling membicarakan jelek (ghibah) satu dan lainnya. Aku dapati bahwa itu termasuk HASAD (cemburu atau iri) dalam harta, kedudukan dan pengetahuan. Aku kemudian renungkan firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.” (QS. Az-Zukhruf: 32) . . .

Aku sadari bahwa pembagian tersebut sudah ditentukan oleh Allah sejak takdir yang dahulu ada. Kenapa aku mesti HASAD (cemburu) pada rezeki orang lain? (Dinukil dari kitab Ayyuhal Walad karya Imam Al-Ghazali, hlm. 57). . . .

Kalian boleh Iri, hasad tetapi HANYA pada Dua orang ini, siapakah meraka? . . .

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” HR. Bukhari no. 73 dan Muslim no. 816
.
Kontribusi oleh @nenk_shahnawaz

#duniajilbab
Kontribusi oleh @knina97

#duniajilbab #regrann

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel